Assalamu'alaikum,
Alhamdulillah, ana panjatkan syukur ke hadrat Allah s.w.t. di atas rezeki yang telah dikurniakan untuk hari ini. Alhamdulillah, ana panjatkan sepenuh doa untuk kebahagiaan selalu meresap ke dalam sanubari semuanya. Semoga salam kerinduan selalu tercurahkan kepada Junjungan Besar kita, Nabi yang terakhir, Nabi Muhammad s.a.w. serta ahli kerabat baginda serta para pengikutnya yang setia hingga ke akhir zaman...
Sabda Rasulullah s.a.w.;
Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya memendam sebesar biji sawi dari sifat sombong
Lets reflect on this, because I am reminding myself first and foremost.
This morning, I woke up with the intention of attending a senior H with her. But Allah indeed is the best planner. Being the flexible type, I jumped to the idea of going groceries shopping with her and the mother. At least I'd be out, I thought.
I was standing in front of the mirror, trying to figure out what to wear. Somehow, today, it was a big issue for me on deciding what to wear. Somehow, today, of all days, I worried about what I wear. So much so, it took me more than an hour to really decide on what to wear, even though as I was waiting for her to pick me up, I was still fighting with my inner nafs questioning what I had chosen to wear. Long skirt, a dress and tudung labuh. Somehow my heart was not at ease. Usually, when I feel comfortable on what I wear, no questions about it, I'd be satisfied. But today, I questioned myself. Something felt wrong.
Not the skirt.
Not the tudung labuh.
But the dress. It was a bit 'fit' than usual, I admit. So as I stepped out of the house, somehow it just felt un-comfortable. All the way, I was fighting with my mind, why I let myself out like that. I questioned my intention, WHO do I want to please by wearing so? To please myself? To please those who see me? or to please My Creator? Because, I, for sure wasn't pleased at all. I know, because I don't feel comfortable most of the time, and I worry about all the eyes that might be 'attracted' unintentionally. I didn't feel 'safe'. I didn't feel 'protected'.
I sighed.
Fighting the nafs is
Takabbur juga boleh melibatkan diri dalam pakaian, jika ia menunjuk-nunjuk kerana takabbur, ataupun pura-pura menunjukkan tawadhu'. Tandanya ialah bila ia sangat mengambil berat untuk memperhiaskan diri dengan pakaian-pakaian yang elok kerana mencari kemasyhuran ataupun menarik perhatian orang ramai [Bimbingan Mu'minin; Imam Ghazali, ms. 623]I cringed upon reading that bit. Astaghafirullahalazim.
Even though, nothing bad happened, but I felt 'ashamed' at myself. I took my tafseer out, and I read over and over again these two verses:
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka... [24:31]
And tell the believing women to reduce [some] of their vision and guard their private parts and not expose their adornment except that which [necessarily] appears thereof and to wrap [a portion of] their headcovers over their chests and not expose their adornment except to their husbands... [24:31]
Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang [33:59]
O Prophet, tell your wives and your daughters and the women of the believers to bring down over themselves [part] of their outer garments. That is more suitable that they will be known and not be abused. And ever is Allah Forgiving and Merciful [33:59]
And it made me think - Allah knows! That is why, a muslimah who understands the meaning of "menutup aurat", take the matter of "menutup aurat" seriously, despite what other people might think, because all that matters is what Allah thinks.
Perhaps my niat wasn't right this morning. Perhaps this morning, I thought, hey, I bought that dress and I haven't worn it in a long time ever since I opt for jubah and loose long dress for the past few weeks, so WHY NOT?
TSK!
Begitu lemah iman ana! Ya Allah~ ampunkanlah dosa hambaMu ini, ya Allah~
Then, I thought. All these while, I have been meaning to understand from a woman's point of view, without having the slightest interest to understand from a man's point of view with regard to this. She wrote a post regarding this which I personally think is a worthy read, and I found a few articles that I can relate to this. Hope it helps, insya Allah, for us, muslimahs, to understand why it is vital for us to cover up - the correct way, not just for the sake of 'covering up' or 'following fashion or trend' or whatever reasons that our little mind can think of. (Sesungguhnya syaitan itu bekerja sepenuh masa tanpa henti untuk melemahkan iman yang ada di dada...)
Jadikan iktibar dengan situasi-situasi di bawah nie and feel free to add or comment or criticize anything regarding to this issue...
1) Tolonglah wahai wanita: rayuan lelaki
95% jiwa memberontak nak melakukan seks bebas/zina.. 5% jer tinggal sebab takut nanti Allah marah dan sebab kerana aku orang Islam, nasib baik Islam tak bagi. Jalan kearahnyer cukup mudahhhh, sangat mudah bagi saya, tak payah rogol-rogol atau paksa atau bayar. Free sahaja, dah macam-macam strategi saya gunakan untuk penjarakan nafsu ini, sampai membuat perintah berkurung tak payah keluar rumah tapi mana boleh setiap hari, mesti juga kena keluar pergi kerja.
Secara jujurnyer sebahagian orang perempuan zaman sekarang dah melampau!!!! berpakaian melampaui batas tanpa segan silu. atau ada perasaan malu, saya ni oranglelaki kalau disuruh pakai seluar pendek celah kangkang berbaju singlet pergi ke tempat khalayak ramai pun tak sanggup.. maluuuu.. tapi ada orang perempuan yang sanggup pada masa kini mana pegi hilang malunyer aku pun tak tau... menyusahkan akuuu...
Kepada kaum perempuan aku merayu tutuplah aurat muuu.. tutup setutupnyerrr. . kasihanilah aku yang terpaksa berperang setiap hari oleh dek kerana perbuatan kamu... tolongglahhh. .. aku bukan orangwarakk.. aku bukan orangalim ulamak.. aku hamba Allah yang biasa.. tak tau sampai bila aku mampu bertahan..
---for more, click here
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (1) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim)
2) Aurat wanita: apa sudah jadi?
Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara (‘afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik.
for full read, click here.
3) this one is a video, and it is highly recommended. Checking out girls~ Click here
ps: may it become a reminder to me first and foremost, and to us muslimah, my dearest sisters in Islam, every time we get out of the house and we 'pamerkan' our perhiasan untuk those yang tidak berhak untuk melihat perhiasan (aurat kecantikan) kitani, we are not just melakukan dosa kepada Allah dengan membuka aurat kitani, tapi kitani jua meng-'invite' anasir-anasir yang buruk yang datang dari pihak lelaki (terutama yang 'berpenyakit' hatinya) seperti berkelakuan kurang ajar, inda membagi tani respect yang kitani deserve as a muslimah, dan yang sewaktu dengannya.
Remember my sisters, reflect upon ourselves first before we blame others for the way they treat us - there's a saying, if you want to get respect, you have to give respect - jika anda mahu dihargai oleh orang lain, anda terlebih dahulu mestilah menghargai diri anda sendiri and what is the best way to 'hargai' diri sendiri? Tunjukkanlah dengan akhlak dan peribadi sebagai seorang muslimah, sesuatu yang sangat mahal dan sangat payah untuk dibuat... one of the ways, of course, dress appropriately, tutuplah auratmu wahai adikku, tutuplah auratmu yang wajib di tutup...lakukanlah kerana Allah, untuk mencari keredhaan Allah semata-mata, insya Allah, Allah akan melindungimu...
...tetapi boleh jadi kami tidak menyenangi sesutatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [2:216]
...but perhaps you hate a thing and it is good for you; and perhaps you love a thing and it is bad for you. And Allah Knows, while you know not [2:216]
pps: stick with jubah, neez! In fact, Friday-Wearing-Jubah Day should be Everyday-Wearing-Jubah Day!
You, I wubs!!! Jazakillah to you and your mum for today!! And I can't wait for tomorrow, I miss the girls!!!
KKH & GG!!
No comments:
Post a Comment