Monday, May 26, 2008

Tiada seruan yang paling penting melainkan seruan Allah swt...

Untuk renungan bersama, insya Allah...


Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Mekah.......aku bertanya pada Ibu.


'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?' Maklum, ini pertama kali aku berumrah. Dan Ibu, memberikan Tausyiahnya. Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu. Kebetulan umrahku dimulai di Madinah dulu selama 4 hari, baru ke Mekah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Ka'abah. Jadi aku punya kesempatan untuk bertanya tentang Umrah. Ibu berkata...'Shinta, Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup..'


Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'


Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'


Saya menggelengkan kepala.


'Panggilan pertama adalah Azan', ujar Ibu. 'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi hambaNya, baik hambaNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas hambaNya ketika hari Kiamat nanti'.


Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Astaghfirullah...



Ibu melanjutkan, 'Shinta, Panggilan yang kedua adalah panggilan Umrah/Haji. Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain. Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya wang menjadi punya wang, yang tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua. Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.


Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanallah...... .saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. .....Alhamdulillah...


'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah KEMATIAN. Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu Shinta, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.........Insya Allah syurga adalah balasannya.....'


* * Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat....Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam.....

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (ar-Rahman:13)



Ya Allah, Engkau yang Maha Mengetahui segala isi hati hambaMu ini, leraikan kerinduanku untuk pergi ke bumi jejakan kaki rasulMu yang mulia, izinkan hambaMu menziarahinya... agar aku bisa tenangkan gelora di dalam dada... sungguh, aku tidak sabar untuk ke sana...

No comments: