Monday, March 31, 2008

Ikhlas.

“Life is short, time is precious, death near, and the distance to travel great, while the moment of standing before God to account for everything, however insignificant, is daunting and hard.” [Imam al-Haddad]

Assalamu'alaikum,

It's the last day of March. Time flies oh so quickly. Whether we realize it or not, whether we have filled our time beneficially or not with whatever it is that keeps us going, whether we have done things we regretted and realize it or not, whether we notice all the things that Allah has shower upon us or not, it doesn't make a difference - time goes by anyway!

Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran [Surah Al-'Asr, Ayat 1-3]

By time. Indeed, mankind is in loss, except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience [Surah Al-'Asr, Verse 1-3]


For UK residents, yesterday was the day when you turn back your clock/time one hour and now it's the time when day starts to get longer (which is also my favourite time of the year~). It also means that the difference between Brunei and UK now is seven hours instead of eight. Plus, spring time means flowers EVERYWHERE! Booootifulllll! Simply boooootifuuuullllll!

Let Allah be my witness, that for tomorrow to come, may Allah make it easy for me, insya Allah. Preparing for it won't be my main aim because before it started I have already set my heart and niat to do it for the sake of Allah and that if He already ordain it for me, if my name is already written to receive this rezeki, and if this rezeki is mine no matter what, then I am redha with whatever comes after and I pray that Allah will make it easy for me, Ameen~

Ikhlaskan pada hati, amal kerna Ilahi~


Ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan ditujukan untuk Allah semata. Alquran menyuruh kita ikhlas (QS Yunus [10]: 105). Rasul SAW mengingatkan, ''Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.'' (HR Abu Dawud dan Nasa'i). Imam Ali RA juga berkata, ''Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.''

Kendati bersimbah peluh, berkuah keringat, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah. Maka, sungguh rugi orang yang bertempur, mempertaruhkan nyawa dengan niat ingin disebut pahlawan, atau orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan.

Seorang sufi menuturkan, ''Ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT. Untuk menjadi saksi atas perbuatanmu.'' Ikhlas menjadi benar-benar teramat penting yang akan membuat hidup ini menjadi indah, ringan, dan bermakna.

Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak dibelenggu pengharapan akan pujian. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk. Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya, caci maki. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidup, karena ia banyak berharap pada makhluk yang lemah, ia mengikatkan diri pada tali yang rapuh.

Jabatan tak kan membuat terpesona hati orang yang ikhlas. Ia tidak ujub dengan jabatan setinggi langit, dan tidak minder dengan jabatan yang rendah. Dalam benaknya Allah menilai bukan dari jabatan, tapi tanggung jawab terhadap amanah dari jabatannya itu. Ia sangat yakin akan janji dan jaminan Allah yang Mahakaya.

Justru imbalan manusia tiada apa-apanya dibanding imbalan Allah SWT. Sungguh tak ada risau, tak khawatir ditipu, dikhianati, bila dekat dengan seorang hamba yang ikhlas. Justru sebaliknya, orang akan merasa nyaman karena sikap dan tutur katanya menghargai dan menyejukkan, penuh manfaat, karena orang yang ikhlas perhatiannya fokus memberi yang terbaik untuk Allah yang selalu menatapnya. Imbasnya akan memberi kebaikan pada orang yang berada di kanan-kirinya. Dan Allah beri penghargaan pada mereka (QS An-Nisa [4]: 146). Subhanallah, adakah yang lebih berharga dari pemberian Allah? Maka, nikmat Tuhan manakah yang kita dustakan?

source: here

No comments: