Untuk menilai apakah kita terlalu cinta dunia atau tidak, ada lima ukuran yang dapat kita jadikan sebagai tolok ukurnya:
1. Sibuk dunia, lupa akhirat...
Kesibukan dunia seringkali membuat manusia tidak menyedari bahawa dia akan mati sehingga tidak ada persiapan untuk menjalani kehidupan di akhirat.
Allah s.w.t. berfirman;
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)" ~ at-Takaatsur: 1-3
2. Menghalalkan segala cara...
Terlalu cinta pada dunia menyebabkan manusia ingin meraih kekayaan yang banyak meskipun harus dengan menghalalkan segala cara.
Allah s.w.t. berfirman;
"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui" ~ al-Baqarah:188
3. Lupa kepada Allah...
Lupa kepada Allah yang membuat manusia lengah terhadap apa yang diamanahkan-Nya. Hal ini juga menunjukkan terlalu cintanya manusia terhadap dunia.
Allah s.w.t. berfirman;4. Bakhil/kikir...
"Wahai orang-0rang yang beriman! Janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi" ~ al-Munaafiqun:9
Terlalu cinta dunia sangat identik dengan cinta kepada harta sehingga bila seseorang cinta dunia, maka harta yang telah dimiliki membuat dia menjadi bakhil atau kikir.
Allah s.w.t. berfirman;5. Berubah pendirian...
"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari kurnia-Nya, mengira bahawa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan" ~ Ali-Imran:180
Untuk meraih kenikmatan dunia, orang-0rang yang terserang penyakit terlalu cinta kepada dunia tidak segan-segan mengubah pendiriannya yang benar dengan kebatilan.
Firman Allah s.w.t.;
"Sesungguhnya orang-0rang yang beriman lalu kafir, kemudian beriman (lagi), kemudian kafir lagi, lalu bertambah kekafirannya, maka Allah tidak akan mengampuni mereka, dan tidak (pula) menunjukkan kepada mereka jalan (yang lurus) ~ an-Nisaa':137
Wallahua'lam.
Dipetik dari buku berjudul "160 Materi Dakwah Pilihan"
No comments:
Post a Comment